Bintang Pos, Surabaya – Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Provinsi Papua Barat berupaya semaksimal mungkin mengatasi krisis air bersih yang dialami sejumlah warga di Kabupaten Raja Ampat, Kaimana, Bintuni, dan Manokwari.
Salah satu program untuk mengatasi ketersediaan air, yakni pembuatan sumur-sumur bor. Kepala Bidang Pengembangan Geologi dan Sumber Daya Mineral Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Papua Barat Ir Khaerul Saat, MT, mengatakan, sumur bor ini diperuntukkan bagi warga di lokasi-lokasi yang sulit mendapat air permukaan.
Namun, lanjut Khaerul, penyediaan air bersih melalui sumur bor ini sifatnya hanya sementara.
“Warga kesulitan air bersih karena jauh dari sungai atau sumber air lainnya. Maka langkah yang ditempuh adalah dengan penyediaan sumur bor,” ujar Khaerul, Jumat (5/4/2013) di Manokwari.
Khaerul menjelaskan, daerah yang paling sulit memperoleh air bersih adalah Kampung Warganusa Babo, Kabupaten Teluk Bintuni.
Jika musim kemarau tiba, maka penduduk kampung ini akan mengungsi ke kampung lain yang memiliki cukup persediaan air bersih, dan mereka pulang setelah musim penghujan tiba.
“Waktu hujan mereka hanya tampung air hujan di kolam, itu juga tidak higienis. Nah, di sini kita buat sumur bor,” kata Khaerul.
Menurut Khaerul, pada tahun anggaran 2012 lalu, Distamben Papua Barat telah membuat tujuh sumur bor dan tahun 2013 akan dibuat lima sumur bor lagi.
Anggaran pembuatan sumur bor juga bervariasi dan tergantung tingkat kesulitannya. “Untuk sumur bor yang dilengkapi pengisap air dan tower (anggarannya) Rp 160 juta hingga Rp 220 juta,” kata Khaerul.(kom-pgh)