Mojokerto – Para calon kepala daerah di Jawa Timur bakal memperebutkan suara dari anggota Nahdlatul Ulama (NU) dan pegawai negeri sipil (PNS). Termasuk di Pemilihan Kepala dan Wakil Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Mojokerto.
Dua pasangan diusung gabungan partai politik yakni inkumben Mustofa Kamal Pasa-Pungkasiadi dan Choirun Nisa (Nisa)-Arifudinsyah (Arif). Sedangkan satu pasangan calon perseorangan yakni Misnan Gatot-Rahma Shofiana.
Mustofa dan Nisa merupakan Bupati dan Wakil Bupati Mojokerto periode 2010-2015. Namun kini keduanya pecah kongsi dan sama-sama mencalonkan kembali sebagai calon bupati. Mustofa diusung tujuh parpol antara lain PDI Perjuangan, NasDem, Gerindra, Golkar, Demokrat, PAN, dan PKS. Nisa-Arif diusung empat parpol yakni PKB, PPP, PBB, dan Hanura.
Sebagai dua pimpinan eksekutif, Mustofa maupun Nisa sama-sama punya pengaruh dan pasti membuat pilihan PNS akan terbelah dalam pemungutan suara nanti. Mustofa dikenal tegas dan cepat menyelesaikan masalah, namun cukup otoriter dalam kepemimpinannya. Meski begitu, masih banyak pejabat yang merapat padanya.
Di sisi lain, para pejabat, guru, kepala sekolah, dan kepala desa yang kecewa dengan gaya kepemimpinan Mustofa hampir dipastikan akan lari ke Nisa.
“PNS dan kepala sekolah sampai guru negeri dan swasta kebanyakan ke Bu Nisa, bisa 80 persen,” kata ketua tim sukses Nisa-Arif, Heri Ermawan, Sabtu, 29 Agustus 2015. Nisa merupakan bekas PNS yang pernah menjabat Kepala Dinas Pendidikan Kota Mojokerto.
Suara Nahdliyin diprediksi mayoritas juga ke Nisa. Sebab Nisa merupakan kader NU dan isteri dari Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Mojokerto KH Sihabul Irfan Arif (Gus Irfan). “Otomatis Nahdliyin akan mendukung Bu Nisa terutama Muslimat dan Fatayat,” kata Heri yang juga politikus PKB ini.
Nisa diprediksi juga mendapat dukungan besar dari para kiai. “Kiai-kiai besar dan kiai-kiai kampung saya kira mendukung Bu Nisa,” katanya. Menurutnya, sosok Nisa yang santun dan jujur jadi daya tarik tersendiri.
Dukungan pada Nisa dari kalangan PNS, Nahdliyin, hingga kiai-kiai inilah yang jadi kekhawatiran kubu Mustofa-Pungkasiadi. Ketua tim sukses Mustofa-Pungkasiadi, Santoso, mengatakan semua kemungkinan masih bisa terjadi. “Semua belum bisa diukur termasuk dukungan PNS,” ujarnya.
Untuk mengambil dukungan para kiai dan tokoh masyarakat, menurut Santoso, pihaknya juga tak akan tinggal diam. “Kami akan berupaya maksimal melakukan pendekatan. Pasti akan kami rangkul semua tokoh-tokoh itu,” kata politikus PAN ini.
Calon perseorangan Misnan-Shofi juga percaya diri. Ketua tim sukses Misnan-Shofi, M Soleh, mengatakan calon perseorangan sangat fleksibel dan bisa merangkul semua golongan termasuk Nahdliyin dan PNS.
“Dari masyarakat mulai pekerja keras, tukang batu, sampai muslimin dan muslimat dimasuki semua, karena ini independen, tidak pandang bulu,” ujar Soleh. Untuk merebut hati para PNS, pihaknya bakal menawarkan program, akni mengangkat pegawai negeri.
Untuk kalangan guru, pihaknya akan membantu dalam program sertifikasi guru. Yang usianya sudah tua dan belum sertifikasi, ujarnya, akan kami bantu agar mendapat sertifikasi. TMP