Lebak – Pemerintah Kabupaten Lebak memfokuskan pengembangan empat komoditas unggulan hortikultura guna mendongkrak pertumbuhan ekonomi masyarakat pedesaan. “Pengembangan komoditas unggulan ini sesuai dengan rencana kerja pada musyawarah rencana pembangunan (Musrembang) tahun 2015 dalam upaya meningkatkan perekonomian berbasis kerakyatan,” kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lebak, Dede Supriatna, di Lebak, Sabtu.
Ia menjelaskan, empat komoditas unggulan hortikultura itu adalah durian, rambutan, manggis dan pisang.
Empat komoditas menjadi fokus untuk dikembangkan karena permintaan pasar cukup tinggi dan menjanjikan kesejahteraan bagi kehidupan ekonomi petani setempat.
Selama ini, kata dia, keempat komoditas unggulan hortikultura itu hampir semua ada di kecamatan di Kabupaten Lebak.
Ia mencontohkan, rambutan tangkue berkembang di Kecamatan Sajira, Maja dan Curugbitung.
Manggis di Kecamatan Cipanas, Lebakgedong dan Bayah. Durian di Kecamatan Leuwidamar, Muncang, Gunungkencana, Cirinten dan Bojongmanik.
Sementara pisang berkembang di 28 kecamatan dan setiap harinya dipasok ke Jakarta.
“Kita bangga bahwa produk unggulan hortikultura Lebak juga menembus pasar luar negeri seperti rambutan tangkue ke Timur Tengah dan manggis ke Eropa,” jelasnya.
Pemerintah daerah, kata dia, dalam waktu dekat akan meluncurkan program gerakan tanaman pisang secara swadaya guna memenuhi permintaan pasar.
Gerakan tanaman pisang itu diharapkan sebanyak 1.000 pohon/kecamatan.
Selama ini, pisang Kabupaten Lebak memiliki nilai jual tinggi seperti pisang ambon, ketan, tanduk, emas, mulih, galek, dan raja.
“Setiap hari pisang-pisang itu dikirim ke luar daerah, di antaranya Tangerang dan Jakarta,” ucap Dede.atr