Jakarta – Politikus senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Sidarto Danusubroto, menilai apa yang disampaikan oleh Ibu Negara Ani Yudhoyono soal Megawati Soekarnoputri, hanya bicara soal fakta. Bukan semata-mata pujian. Sebab, kata Sidarto, ketua umum PDIP itu faktanya adalah perempuan pertama yang pernah memimpin bangsa.
“Itu faktanya, beliau (Megawati) adalah presiden pertama, dan itu menembus nilai-nilai yang berkembang pada zaman itu,gender equality,” kata Sidarto di Gedung DPR, Kamis 14 November 2013.
Saat itu, kata Sidarto masih sangat jarang ada seorang perempuan yang bisa menjadi pemimpin. Apalagi pemimpin bangsa. “Waktu itu bahwa wanita tidak harus jadi imam, dan Ibu Mega menjadi imam bangsa,” kata dia.
Sidarto juga tak mau berandai-andai bahwa pujian yang dilontarkan oleh Ani Yudhoyono adalah sebuah sinyal poliik untuk melakukan koalisi. “Saya belum lihat ke sana, ini masih jauh kita ngomong calon presiden saja belum, apalagi ngomongin koalisi,” kata Ketua MPR ini.
Tapi, kata Sidarto, dengan adanya pujian yang dilontarkan istri Ketua Umum Partai Demokrat itu, adalah suatu kemajuan bagi hubungan PDIP dan Demokrat. “Ya ini kemajuanlah,” ujar dia.
Sejak berdirinya Partai Demokrat, hubungan Susilo Bambang Yudhoyono dengan Megawati memang tak pernah harmonis. Meskipun berkali-kali Demokrat berusaha mendekatkan diri dengan PDIP. Sidarto pun enggan berandai-andai bahwa pernyataan Ani Yudhoyono ini adalah salah satu usaha untuk mendekati PDIP. “Silakan analisa sendiri,” kata dia.
Sebelumnya, Ani Yudhoyono memuji Megawati di hadapan ribuan anggota Dharma Wanita. Dalam pidatonya, dia menyebut Megawati sebagai contoh prestasi perempuan dalam politik nasional. vie