Bintang Pos, Bojonegoro – Kematian penjaga malam kantor Dinas Pertanian (Disperta) Kabupaten Bojonegoro, masih menjadi misteri. Meski diruang sekretaris itu lemari brangkas diobrak-abrik pelaku namun tidak ada satupun barang yang hilang.
“Tidak ada barang yang hilang, meskipun seluruh lemari diruang sekretaris itu diacak-acak,” ujar Kasi Perlindungan Tanaman Disperta Bojonegoro, Suroto, Kamis (05/09/2013).
Didalam lemari yang dicongkel pelaku itu lanjut Suroto, terdapat beberapa barang elektronik seperti laptop dan kamera. Selain itu juga ada beberapa dokumen. Pelaku mengacak-acak lemari brangkas dengan mencongkel kunci. “Semua masih utuh meskipun kondisinya acak-acakan,” ungkapnya.
Sementara, Kasat Reskrim Polres Bojonegoro, AKP Joes Indra Lana Wira mengungkapkan, jika modus pelaku diduga kuat masuk dalam aksi perampokan. Pelaku diduga hanya mengincar uang yang ada dikantor, sehingga tidak mengambil barang dan dokumen yang ada. “Sementara dugaan awal masih mengarah ke kasus perampokan,” ungkapnya.
Pihak kepolisian kini masih menyelidiki misteri dibunuhnya penjaga malam di kantor Disperta, Dono (65) Warga Desa Sukowati, Kecamatan Kapas, Bojonegoro itu. Korban meninggal dengan cara tangan dan kaki di ikat dan mulutnya dibungkam dengan menggunakan lakban. Korban diduga meninggal karena kehabisan udara dan mengalami pendarahan otak.
“Diduga pelaku meninggal dibenturkan kebenda tumpul karena ada pendarahan otak kanan belakang serta bekuan darah pada kepala bagian kiri,” jelasnya sesuai hasil otopsi.
Seperti diketahui, korban pertama kali diketahui oleh salah seorang tukang sapu, Sujud. Saat itu korban ditemukan sekitar pukul 06.00 Wib, dengan posisi tergeletak dilantai serta dibungkus menggunakan tikar. Sebelum membunuh korban diduga pelaku sempat bermaksud menyatroni SMK Negeri 4 Bojonegoro yang letaknya ditimur kantor Disperta.
Aksi itu digagalkan oleh satpam sekolah dengan berpura-pura menghubungi kantor polisi terdekat. Polisi kini menyita barang bukti diantaranya, sebuah golok dan baju korban, selain itu juga pecahan-pecahan bekas congkelan almari. “Kita masih mendalami kasus ini,” pungkasnya.(brj)