Bintang Pos, Jakarta – Wacana penggantian nama Jalan Medan Merdeka, Jakarta Pusat hingga kini masih menjadi kontroversi. Sebab, penggantian nama salah satu jalan di empat sisi Medan Merdeka tersebut muncul nama Soeharto sebagai nama pengganti.
Terkait hal ini Ketua Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), Haris Azhar menolak adanya wacana tersebut. “Soeharto belum pantas jadi nama jalan di Jakarta. Mengingat kesalahan-kesalahannya semasa hidup,” ujarnya, Minggu (1/9/2013).
Dirinya menilai tidak pantas nama Soeharto diabadikan sebagai nama jalan. Terlebih lagi sejak PBB melaporkan bahwa Soeharto merupakan Presiden paling korup di dunia pada 2007-2008 lalu. “Soeharto itu Presiden paling korup di dunia. PBB sudah menyatakan itu antara tahun 2007-2008 lalu,” ujarnya.
Namun jika nama yang muncul adalah Soekarno dan Hatta, Haris mengaku tidak ada masalah. Karena dua nama tersebut sudah diakui oleh dunia yang juga sebagai Pahlawan Proklamator Indonesia.
“Begitu juga dengan nama Ali Sadikin, saya tidak ada masalah dengan nama tersebut,” tambahnya.
Sebelumnya penggantian nama Jalan Medan Merdeka muncul dari pernyataan Panitia 17 yang mengusulkan kepada Gubernur DKI Jakarta untuk mengabadikan nama pahlawan sebagai nama jalan di Jakarta.
Keempat sisi Jalan Medan Merdeka yakni sisi barat, timur, utara dan selatan itu rencananya akan diganti nama Jl Soekarno, Hatta, Ali Sadikin dan Soeharto.