https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

December 26, 2022 – nusantara7

https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Aktivis anti korupsi tegaskan warga Madura tak nikmati dana hibah APBD

Aktivis anti korupsi tegaskan warga Madura tak nikmati dana hibah APBD

Nusantara7.com, Surabaya – Koordinator Gerakan Selamatkan Jawa Timur (GAS Jatim), Ahmad Annur, mengamini pernyataan Bupati Sumenep, Achmad Fauzi, tentang banyaknya dana hibah kelompok masyarakat (pokmas) dari APBD Jatim ke Madura tidak dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

“Iya, benar sekali. Rakyat Madura tidak merasakan efek dari banyaknya dana hibah ke Madura,” katanya saat dihubungi, Senin (26/12/2022).

Dia menduga Madura hanya dijadikan tempat pencucian dana hibah Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim. Dicontohkannya, dengan kasus suap yang menjerat Wakil Ketua DPRD Jatim, Sahat Tua Simanjuntak.

“Buktinya Sahat ini dapil (daerah pemilihan) Ngawi, tapi bisa bawa hibah ke Madura sampai Rp 40 miliar,” katanya.

Sahat telah ditetapkan sebagai salah seorang tersangka suap penyaluran dana hibah APBD Jatim oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Aksi korupsinya terbongkar dalam operasi tangkap tangan (OTT), beberapa waktu lalu.

Lebih jauh, Annur mengungkapkan, ada beberapa faktor yang menyebabkan dana hibah APBD Jatim kerap diselewengkan. Pertama, pembiaran oleh pemprov menyusul adanya larangan melakukan monitoring dan evaluasi (monev) realisasi hibah ke lapangan sejak 2019.

Kedua, umumnya hibah diberikan secara langsung bukan kontraktual, sehingga rawan diperjualbelikan. Lalu, besarnya anggaran yang dialokasikan setiap tahunnya.

“Besarnya dana hibah di Jawa Timur ini juga menarik perhatian semua golongan untuk mendapatkan akses dana hibah. Akhirnya, karena banyaknya permintaan dana hibah ke Jawa Timur, kemudian dana hibah diperjualbelikan seperti yang terjadi saat ini,” tuturnya.

Terakhir, minimnya kontrol aparat penegak hukum (APH) terhadap realisasi dana hibah. Bahkan, APH justru menjadi salah satu penerima hibah, seperti Polda Jatim.

“Aparat penegak hukum di Jawa Timur kurang pengawasan dana hibah, karena mereka juga mendapatkan. Bahkan, ketika ada laporan masyarakat, aparat penegak hukum di Jawa Timur enggan menindaklanjuti,” ungkapnya.

Untuk meminimalisasi potensi penyimpangan hibah ini, Annur mendorong pengawasan dari sejak perencanaan hingga pelaksanaan oleh APH maupun publik. Dirinya juga menyarankan APH membentuk satuan tugas (satgas) khusus.

“Ini sangat perlu karena dana hibah Jatim terus naik dari tahun ke tahun. Jadi, mesti banyak diawasi,” pungkasnya. bjm

Festival pencak silat digelar Kiai Muda Jatim bentuk lestarikan budaya

Festival pencak silat digelar Kiai Muda Jatim bentuk lestarikan budaya

Nusantara7.com, Surabaya – Kiai Muda Jawa Timur menggelar festival pencak silat sebagai salah satu bentuk pelestarian sekaligus menginspirasi anak-anak muda untuk mencintai seni dan budaya.

Koordinator daerah Kiai Muda Madiun Choirul Saifulloh Anwar menjelaskan para peserta festival pencak silat ini berasal dari berbagai perguruan silat se-Madiun.

“Semoga kegiatan ini bisa menjadi inspirasi bagi anak-anak muda di Madiun untuk bisa terlibat dalam pelestarian kesenian pencak silat,” ujarnya dalam siaran pers diterima di Surabaya, Minggu malam.

Kiai Muda Jatim merupakan salah satu kelompok pendukung Ganjar Pranowo sebagai kandidat yang dinilai layak maju pada Pemilihan Presiden 2024.

Menurut dia, saat ini tidak sedikit anak muda terbawa arus globalisasi yang membuat mereka lebih tertarik menghabiskan waktu bermain gawai.

“Jangan sampai terbawa arus digitalisasi yang saat ini sudah mewabah. Semua asyik dengan game online. Kami ingin semua generasi terus melestarikan budaya pencak silat,” ucap Choirul.

Selain itu, pada kesempatan sama juga digelar shalawat dan pertunjukan tarian sufi yang melibatkan para santri, kiai, dan ulama dari berbagai daerah di Madiun.

“Kami juga mengadakan doa bersama. Mudah-mudahan Allah menjaga negeri ini sehingga sebagai penerus generasi bangsa bisa menjaganya,” katanya. ant